Home » » Tentang Emboli

Tentang Emboli

Written By Unknown on Thursday, December 12, 2013 | 3:50 AM

Info Kesehatan Terbaru - Istilah emboli tiba-tiba memantik perhatian publik. Itu terjadi setelah kasus dugaan malpraktek dr Dewa Ayu Sasiary Prawani yang menyebabkan kematian pasiennya di Rumah Sakit Kandou Manado. Apa itu emboli? Menurut Ketua Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Jaya, Frizar Irmansjah, emboli adalah penyumbatan pembuluh darah yang dapat menghasilkan kondisi yang sangat fatal.

"Sumbatan yang masuk ke aliran darah dapat menimbulkan kematian segera, bisa dalam hitungan menit. Makanya, emboli sangat fatal," kata Frizal kepada Tempo, saat diwawancara, Kamis, 28 November 2013.

Ciri-ciri terjadinya emboli, kata Frizar, salah satunya jika tiba tiba detak jantung ibu yang akan melahirkan berada di atas 160 per menit. Jika itu terjadi, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mengantisipasi tindakan darurat bagi diri sendiri.

Penyumbatan pembuluh darah bisa disebabkan oleh air ketuban, udara, lemak, trombus (darah beku), rambut bayi, bahkan feses bayi serta komponen lain. Kasus emboli yang terjadi pada ibu melahirkan, menurut Frizal, biasanya disebabkan oleh masuk atau menerobosnya air ketuban ke dalam pembuluh darah. Kemudian air ketuban ini akan menempel di bagian-bagian tertentu tubuh, seperti otak, paru-paru dan bahkan jantung. Air ketuban yang mengkontaminasi pembuluh darah akan menghambat aliran oksigen sehingga terjadi sumbatan.(Baca: Malpraktek atau Tidak dr Ayu? Lihat Empat Poin Ini)

Meski begitu, kasus yang air ketuban yang menerobos masuk ke dalam pembuluh darah dan menyebabkan emboli jumlahnya sangat sedikit. "Insiden yang terjadi sekitar 1 banding 27 ribu kejadian," kata Frizal. Artinya, hanya ada satu kejadian dari 27.000 persalinan.

Kasus emboli pada ibu yang akan melahirkan tidak hanya terjadi pada proses Cito Secsio Sesaria (operasi sesar), melainkan juga pada persalinan biasa. Menurut Frizal, dalam setiap proses persalinan pasti terdapat kondisi dimana pembuluh arteri dan vena yang pecah. "Saat itulah, air ketuban bisa masuk, bahkan sel lemak bayi, rambut bayi, dan feses bayi," kata Frizal.

Frizal menegaskan, tidak ada gejala awal yang dapat memprediksi terjadinya emboli pada ibu melahirkan. Meskipun pemeriksaan dan prosedur medis lengkap telah dilakukan. Sebab, pemeriksaan medis biasa dilakukan sebelum ibu melahirkan. Beberapa saat sebelum melahirkan bisa saja kondisi tubuh Ibu akan menunjukkan keadaan normal.

Padahal, emboli dapat terjadi secara tiba-tiba di tengah persalinan. "Apalagi setiap pasien memiliki keadaan tubuh yang berbeda. Emboli ini tidak bisa kita periksa atau kita cek sebelum persalinan," kata Friz. Bahkan terkadang dalam penanganan persalinan, emboli tidak teraba oleh dokter kandungan. 

Gejala emboli lebih sering ditemukan oleh dokter anestesi atau bedah yang melakukan operasi. Keadaan paling jelas yang menunjukkan terjadinya emboli adalah kadar saturasi oksigen yang sangat rendah pada tubuh pasien. "Maka pasien biasanya sesak napas karena terjadi penyumbatan aliran darah dan paru," katanya.

Pada kasus dokter Ayu, hakim-hakim agung Mahkamah Agung mendapatkan kesaksian dari beberapa dokter. Salah satunya adalah dokter forensik Johannis F. Mallo. Menurut dia, emboli udara bisa saja disebabkan oleh pemasangan infus, tapi itu kecil kemungkinannya. Penyebab lainnya, emboli terjadi karena komplikasi persalinan.(Sumber: www.tempo.co)
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Carakupedia Templates | Mas Template
Copyright © 2011. BOJONGGEDANG KAMELANG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger